BNPB: Bencana alam meningkat, kami kewalahan
Ketua Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB), Doni Monardo
Ketua Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB), Doni Monardo mengatakan lembaganya kewalahan karena bencana alam seperti gempa bumi mengalami peningkatan. Ia mengatakan pada tahun 2017 volume gempa ada sekitar 7.000, sementara tahun 2018 volume gempa 11.000.
"Gempa mengalami peningkatan, tahun lalu kalau tidak salah jumlah mencapai 7000, tahun 2018 mencapai 11.000, artinya volume gempa semakin meningkat," kata Doni kepada wartawan di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (23/01/2019).
Doni mengatakan BNPB kewalahan dalam penanganan bencana dibeberapa titik sementara saat ini masih menangani empat daerah yang terdampak bencana yakni Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Banten, dan Lampung Selatan. Ia juga mengatakan BNPB memiliki kendala, karena tidak memiliki akses langsung kepada BPBD yang berinduk pada pemerintah daerah.
"BNPB jujur kewalahan ya, organisasi BNPB tidak sampai ke bawah, BNPB tidak memiliki akses langsung kepada BPBD, karena BPBD itu berinduknya kepada pemerintah provinsi dan kabupaten kota," ujarnya.
Doni mengatakan sudah menyampaikan kepada pimpinan DPR RI untuk mengevaluasi Undang-undang terkait struktur dan komando BNPB dengan BPBD tingkat kabupaten kota, sehingga apabila terjadi bencana penanganannya lebih cepat.
"Tadi oleh pimpinan rapat disampaikan perlu ada evaluasi terhadap UU, mudah-mudahan dengan ada revisi ini ada perubahan dimana strukturnya semakin kuat. BNPB punya jalur komando ke tingkat kabupaten kota, sehingga kalau terjadi sesuatu penanganannya lebih cepat dan kehadiran negara akan dirasakan langsung oleh masyarakat," tuturnya.
Selain komando BNPB dan BPBD tingkat kabupaten kota, Doni mengatakan hal itu juga mampu untuk menguatkan kerja sama yang berhubungan dengan sosialisasi-sosialisasi bencana dan latihan-latihan bersama.
"Yang berhubungan juga dengan pengurangan resiko bencana, apa mitigasi, sistem peringatan dini yang lebih baik lagi, kemudian sosialisasi. Latihan-latihan, kesiap-siagaan, kantong-kantong logistik," pungkasnya.